Saat Bermain du Warnet

Puluhan Anak Sekolah dan Putus Sekolah Terjaring Razia Satpol PP 

Sekretaris Satpol PP Junaidi Saat menginterogasi anak-anak sekolah yang Terjaring Razia Rabu (3/10)

PEKANBARU - -(KIBLATRIAU. COM) -- Adanya laporan masyarakat atas dampak negatif dari Warung Internet (Warnet) yang dinilai sudah sangat meresahkan membuat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gencar melakukan razia ke beberapa warnet  yang ada di Kota Pekanbaru. 

Alhasil dari aksi razia warnet oleh Satpol PP  yang difokuskan di wilayah Kecamatan Tampan sebanyak 63 anak usia sekolah di giring ke Kantor Satpol PP Pekanbaru. 

Salah satunya, Delvi siswa dari SMK 4 Pekanbaru yang terjaring razia ketika sedang asyik bermain di warnet Jalan Purwodadi. Setelah ditanyai, Delvi mengaku tidak masuk sekolah karena terlambat. 

"Tadi pagi saya terlambat masuk sekolah bang, makanya main ke warnet hingga jam pulang sekolah,"  ungkap Delvi. 

Menyikapi banyaknya anak-anak usia sekolah terjaring razia, Kasatpol PP Pekanbaru, Agus Pramono melalui Sekretaris Satpol PP, Junaidi mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan serta meminta yang bersangkutan dan orang tuanya membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi. 

"Intinya mereka akan beri efek jera. Dengan harapan tindakan negatif ini tidak terulang lagi," papar Junaidi. 

Dijelaskan Junaidi, kepada pemilik usaha warnet, pihaknya juga mengimbau untuk selektif dalam memilih pelanggan. Jika ada anak usia sekolah dan bersaragam sekolah ingin masuk warnet mesti disuruh pulang dulu. 

" Jangan asal terima pelanggan aja. Karena anak anak sekarang adalah masa depan bangsa,"  sebut Junaidi.  

Berdasarkan data yang dihimpun Satpol PP Pekanbaru dari 63 anak anak usia sekolah terjaring razia itu terdiri dari 42 orang berstatus anak sekolah dan 21anak berstatus putus sekolah.  (Kim)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar